Resensi Buku: James W.B. Money (1861) Java or, How to Manage a Colony


NOER FAUZI RACHMAN

James William Bayley Money (1861) Java; or, How to Manage a Colony, Showing a Practical Solution to The Questions now Affecting British India. 2 Volumes. Singapore: Oxford University Press, 1861. Cetak Ulang 1985.

Buku ini hadir sehubungan dengan keberhasilan sistem pemerintahan tidak langsung (indirect rule) yang dikombinasi dengan sistem Tanam Paksa yang  mewajibkan petani Jawa menanam tanaman yang ditentukan dan menyetorkan hasil panennya kepada pemerintah dengan bayaran yang sangat kecil. Tanam Paksa atau Cultuurstelsel sesungguhnya adalah suatu kebijakan ekonomi dari negara kolonial Belanda pada 1830 – 1870, dan dimulai contohnya di Priangan (wilayah Jawa Barat bagian selatan) selama 30 tahun sepanjang tahun 1800 hingga tahun 1830, dan diberi nama Preangerstelsel, dengan tanaman utama kopi. 

Dengan Preangerstelsel yang mulai tahun di tahun 1800 ini, pemerintah Kolonial Belanda berhasil mengatasi kebangkrutan ekonomi, dan berhasil membuat Belanda kembali makmur, hingga tiga puluh tahun kemudian. Keberhasilan ini membuat Gubernur Jenderal, Johannes van Den Bosch, pada tahun 1930 memberlakukan Tanam Paksa untuk seluruh pulau Jawa. Pemberlakuan tanam paksa ini terus berlangsung hingga tahun 1870. 

Kekaguman atas sistem pemerintahan kolonial, yang benar-benar efektif untuk membangun kekuatan ekonomi dari negara Belanda, membuat seorang pejabat pemerintah kolonial Inggris yang bertugas di Burma, bernama James William B.  Money, kagum. Ia tergerak datang dan meneliti mulai 18 Juli sampai 13 Oktober 1861. Dia kemudian menulis bagaimana Inggeris yang menjajah India seharusnya belajar 

dari bagaimana pemerintahan tidak langsung (indirect rule) menjadi dasar bagi pemerinta han yang efektif, dan juga efisien untuk penciptaan kemakmuran bagi Belanda. Anak judul buku ini adalah Showing a practical solution to the questions now affecting British India. Laporan yang langsung diterbitkan pada tahun 1861 ini juga kemudian menjadi rujukan, bukan hanya untuk para pejabat kolonial Inggris yang bekerja di India, tapi segera menjadi buku klasik yang pengaruhnya melebihi maksudnya. (NFR)



No comments:

Post a Comment