MEMAHAMI GERAKAN-GERAKAN RAKYAT DUNIA KETIGA (Bagian 14/14)


Penulis                        : Noer Fauzi
Pengantar                   : Hendro Sangkoyo
Penyelaras akhir       : Herlily
Penerbit                      : INSISTPress
Tahun                         : 2005
ISBN                           : 979-3457-64-5
Kolasi                         : 15x21cm; xxxi +225 halaman

_____________________________________________________________________ 

14  

Penutup

Kaum miskin di pedesaan mengalami kesulitan yang besar sehubungan dengan kenyataan bahwa tugas-tugas utama negara nasional – sesuai dengan konstitusinya untuk mengurus rakyat, terutama golongan yang miskin, telah digerogoti sedemikian rupa oleh aktor-aktor neo-liberalisme, sehingga pemerintahan lebih diarahkan pada urusan-urusan yang bersifat layanan seperti bisnis belaka (likely business). Mekanisme kerja untuk mereformasi kuasa-kuasa negara Dunia Ketiga utamanya adalah: (i) tekanan internasional untuk menciptakan privatisasi, baik terhadap badan-badan usaha milik negara, kekayaan nasional lainnya, maupun urusan-urusan sosial yang menyangkut hajat hidup orang banyak, seperti kesehatan dan pendidikan.  Alasan umum tentang suatu tata pemerintahan baru yang baik atau good governence, akan berakibat memperkecil peran negara dengan tekanan pada penurunan belanja negara (termasuk subsidi) dalam segala bidang, serta penghapusan kegiatan negara yang berorientasi sosial; (ii) dirancangnya dan kemudian dijalankannya program-program pemerintah dengan uang hutang (debt related programs) yang secara langsung maupun tidak menyediakan fasilitas yang subur untuk melayani kepentingan investasi dalam negeri maupun asing, dan (iii) ikatan-ikatan perjanjian internasional WTO yang memaksa negara nasional untuk menghilangkan halangan arus transaksi investasi dan perdagangan.  

Sementara itu, bila kuasa negara salah dipergunakan dan melemah, maka rakyat pedesaan menghadapi masalah yang sangat serius, yakni  negara membiarkan rakyat pedesaan bertarung dalam arena yang sudah pasti akan kalahnya. Inilah jaman, “when corporation rule the world” (”ketika perusahaan menguasai dunia” -- menggunakan istilah dari David Korten, 1997), atau jaman  ketika “profit over people” (”keuntungan mengalahkan rakyat” -- menggunakan istilah dari Noam Chomski, 2001), atau jaman di bawah ”market triumphalism” (kedigjayaan pasar – menggunakan istilah Richard Peet dan Michael Watts, 1997). 

Menjadi jelas bahwa kita perlu memahami kedudukan dan perkembangan gerakan rakyat pedesaan dewasa ini dalam konteks kapitalisme neoliberal yang menggelar kuasa-kuasanya hingga mengenai kaum miskin pedesaan. Namun, kita perlu pula memahami bahwa gerakan-gerakan rakyat pedesaan dewasa ini tidaklah sekedar menanggapi konfigurasi kuasa-kuasa lokal yang mengenai mereka. Melainkan, aksi-aksi kolektif di tingkat lokal dari gerakan-gerakan itu, telah sampai memanfaatkan dan mendorong juga perubahan konfigurasi politik pada tubuh negara nasional. Bahkan, saat ini telah terbentuk jaringan global dari gerakan-gerakan tersebut dalam rangka menantang dan ikut mengubah agenda dari badan-badan internasional. Para sarjana pendukung gerakan sosialpun telah menyumbang pengetahuan-pengetahuan baru yang sangat penting dicermati oleh mereka yang hendak memahami gejala gerakan rakyat pedesaan dewasa ini dan konteksnya.  

Sepanjang tahun 2000 – 2003, UNRISD (United Nation Research Institute for Social Development) menyelenggarakan suatu proyek penelitian tentang Civil Society Strategies and Movements for Rural Asset Redistribution and Improved Livelihoods. Salah satu buah proyek itu adalah naskah karya Neil Webster (2004),Understanding the Evolving Diversities and Originalities in Rural Social Movements in the Age of Globalization (Paper Number 7, Februari 2004). Kunjungilah http://www.unrisd.org. Di kalangan pendukung gerakan, sejak tahun 2000 berkembang suatu jaringan pendukung gerakan rakyat pedesaan,   Land Action and Research Network (LARN) yang memberikan dukungan informasi dan analisis bagi global campaign for agrarian reform. Kunjungilah http://www.landaction.org.  Di dalam situs maya itu dapat diperoleh analisis para sarjana-aktivis tentang gerakan-gerakan rakyat pedesaan Dunia Ketiga dan konteksnya, seperti MST di Brazil, Zapatista di Mexico, LPM di Afrika Selatan, dan sebagainya. Juga dapat ditemukan berita-berita terbaru tentang perkembangan situasi yang melingkupi berbagai gerakan itu maupun dunia dalam gerakan itu sendiri.  Selain itu, ada buku baru dari Sam Moyo dan Paris Yeros, Reclaiming the Land: The Resurgence of Rural Movements in Africa, Asia and Latin AmericaLondon, Zed Books, 2005,  yang berisikan naskah-naskah karya para sarjana dan/atau aktivis terkemuka di negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin mengenai berbagai aksi kolektif land occupation dari berbagai organisasi rakyat pedesaan di Asia.

Dari seluruh sajian profil ringkas, analisis terhadap dari masing-masing gerakan dan perbandingan antar gerakan, serta rujukan pada pendapat-pendapat para sarjana lainnya, dapat segera ditemukan keragaman pelaku utama dan pendukung dan  keragaman jenis aksi kolektif yang diandalkan. Aksi-aksi kolektif dari para pelaku utama dan pendukung dari masing-masing gerakan ini dibentuk dan bekerja berhadapan dengan (i) kekhususan pagelaran kuasa yang dihadapi dan objek yang dipertarungkan, termasuk jenis sumber daya yang diperebutkan dan lingkungan agraria yang dihadapi, dan (ii) kekhususan kesempatan politik yang dimanfaatkan, termasuk arena-arena pertarungan yang dimasukinya. Keempat hal ini – pelaku, aksi kolektif, pagelaran kuasa yang dihadapi dan kesempatan politik yang dimanfaaatkan – telah membuat kita tidak lagi dapat mempertahankan pandangan klasik mengenai petani dan argumen yang menjelaskan pemberontakan petani.

            Meskipun demikian, kita tidak boleh melupakan “pandangan-pandangan klasik” termaksud. Pandangan-pandangan yang layak dikembangkan sekarang merupakan metamorfosa dari padanya, seperti halnya kupu-kupu berasal dari ulat, ulat berasal dari telur. 

 

 

Wallahualam bissawab.

 

Bandung, 11 Juli 2005 

 


 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abrahamsen, R. 2000. Disciplining Democracy: Development Discourse and Good Governance in Africa, New York: Zed Book. 

____________. 2003, Sudut Gelap KemajuanRelasi Kuasa dalam Wacana Pembangunan, Yogyakarta, Lafald Pustaka.

Alavi, H. 1973a. “Peasants and Revolution,” Imperialism and Revolution in South Asia, K. Gough and H. Sharma (eds.),New York, Monthly Review.

——— 1982. “The Structure of Peripheral Capitalism”, Introduction to the Sociology of “Developing Societies”, Hamza Alavi and Teodor Shanin (Eds). London, Macmillan Publisher Ltd. 

______ 1992. ”Struktur Kapitalisme Pinggiran”, dalam Kapitalisme Dulu dan Sekarang, M. Dawam Rahardjo (Ed), Jakarta, LP3ES.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. 2002.  Otonomi dan Partisipasi Politik Masyarakat Adat, Proceedings Seminar dan Lokakarya: “Penataan Sistem Politik Nasional menuju Kedaulatan Masyarakat Adat di Era Otonomi Daerah” Liwa, 10-12 Januari 2002. 

Arief, S. 1998. Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan, Jakarta, CIDES.

Benford dan Snow. 2000. “Framing Processes and Social Movements, An Overview and Assessment”, Annual Rev. Sociol. No. 26/2000. 

Bernstein, H. 2003. "Farewells to the Peasantry", Transformation: Critical Perspectives on Southern Africa No. 52, 2003, pp. 1-19, Michigan State University Press.

Borras , S. Jr. 1998, The Bibingka Strategy in Land Reform Implementation: Autonomous Peasant Movements and State Reformists in the Philippines, Quezon City: Institute for Popular Democracy.

_________ 2001. “State-Society Relations in Land Reform Imple­men­tation in the Philippines”, Development and Change, 32(3).

_________ 2004a. “La Vía Campesina, An Evolving Transnational Social Movement,” TNI Briefing Series, transnasional Institute, No 2004/6.

_________ 2004b. ‘Rethinking redistributive land reform: Struggles for land and power in the Philippines’, PhD Dissertation, The Hague: Institute of Social Studies.

Bottomore, T. (Ed). 1983. A Dictionary of Marxist Thought, Harvard, Harvard University Press.

Bourdieu, P. tt., “Utopian of Endless Exploitation – The Essense of Neoliberalism”, naskah © Le Monde Diplomatique, traslated by Jeremy J. Shapiro, Paris, 1997-2001.

Bryceson, D, C. Kay, dan J. Mooij (Eds). 2000.  Disappearing Peasantries? Rural Labour in Africa, Asia, and Latin America, London, ITDG Publishing.

Byres, T.J. 1991. “The Agrarian Question and Differing Forms of Capitalist Agrarian Transitions: an Essay with Reference to Asia”, dalam Rural Transformation in Asia, Oxford, Breman.J.C. & Mundle, S. (Eds),  University Press, Delhi.

Cooke, B. and U. Kothari (Eds), 2002, Participation: The New Tyranny?, London – New York: Zed Book.

Collie, A.C. dan Quaratiello, E.L. 1994. BASTA! Land and The Zapatista Rebellion in Chiapas, Oakland: Food First Book.

_______________. 1999. BASTA! Land and The Zapatista Rebellion in Chiapas, Oakland, Revised Edition. Oakland: Food First Book.

Escobar, A. 1995. Encountering Development: The Making and Re-making of the Third World, Princeton, NJ., Princeton University Press.

________. 1996. “Constucting Nature, Elements for A Poststructural Political Ecology” dalam Liberation Ecology, Environment, Development, Social Movement, R. Peet dan M. Watts (Eds), London, Routledge.

________. 1998. ”Whose Knowledge, Whose Nature? Biodiversity, Conservation, and the Political Ecology of Social Movements,” Journal of Political Ecology Vol.5.

Fakih, M. 2001. Gagalnya Teori-teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta, Insist Press.

_________. 2003. Bebas dari Neoliberalisme, Yogyakarta, INSIST Press, 2003.

Ferguson, J. 1997. The Anti Politics Machine, “Development”, Depolitization and Bureaucratic Power in Lesotho, London, Unersity of Minnesota Press.

Ferranil, S.H. 2003. “The Emerging Peasant Movement in Negros Occidental: Stretching the ‘Limits’ of Redistributive Agrarian Reform” Occasional Paper No. 26, December 2003.

_________ 2005. “Stretching the ‘Limits’ of Redistributive Agrarian Reform: Lesson and Evidence from the Philipines under Neoliberalism”, dalam Moyo, S. dan P. Yeros, Reclaiming the Land: The Resurgence of Rural Movements in Africa, Asia and Latin America, London, Zed Books.

Fine, B. 1998. “Primitive Accumulation”, Bottomore, T. (Ed). A Dictionary of Marxist Thought, Harvard, Harvard University Press.

Forbes, D.K. 1996. Geografi Keterbelakangan, Jakarta, LP3ES.

Foucault, M. 1980. The History of Sexuality – An Introduction Vol 1. Translated by R. Hurley. New York, Vintage Books.

Fox, J.  1990. “Editor’s Introduction”, The Journal of Development Studies, “Special Issue on The Challenges of Rural Democratization: Perspectives from Latin America and the Philipines”, Vol. 26, July 1990.

Franco, J. C. dan Borras, S. Jr. 2005 “Changing Patterns of Peasant Mobilizations for Land and Democracy in the Philippines”, tt, tp. 

Gilbreth, C dan Otero. G. 2001. “Democratization in Mexico: The Zapatista Uprising and Civil Society”, Latin American Perspectives, Issue 119, Vol. 28 No. 4.

Greenberg, S. 2002, ‘“Making Rights Real“: Where to for the South African Landless Movement after the WSSD?’; paper for the Pan African Programme on Land & Resource Rights third workshop, Nairobi Kenya, 18-20 November.

______________ 2004. “Post-apartheid Development, Landlessness and the Reproduction of Exclusion in South Africa”, Centre for Civil Society Research Report No. 17, Durban, South Africa.

Guggenheim, S.E. dan Weller, R.P. (Ed). 1989. Power and Protest in the Countriside: Rural Unrest in Asia, Europe and Latin America, Durham, Duke University Press.

Hettne, B. 1982. Ironi Pembangunan di Negara Berkembang, Jakarta, Sinar Harapan 

Huizer, G. 2000. Globalization From Above and From Below: A Dialectical Process. tt., tp. Kurts, M. J.  2000. “Understanding Peasant Revolution: From Concept to Theory and Case”, Theory and Society 29: Kluwer Academic Publishers, halaman 93-124.

Hunt A. 1991.  Explorations in Law and Society. Towards a Constitutive Theory of Law, New York and London: Routledge.

Institute of Development Studies (tt), “Bringing Citizen Voice and Client Focus into Service Delivery”, the University of Sussex, (tt). 

Klandersmans, B dan Staggenbork, S. (Eds). 2002.  Methods of Social Movement Research, London, University of Minesota Press.

Kriesi, H. 1995. “The Political Oportunity Structure of New Social movement: Its Impact on their Mobilization”, The Politics of Social Protest, Comparatice Perspectives on States and Social Movements, J. Craigh Jenkins and Bert Klandermans (Eds), London: University College London.

Laclau, E. and C. Mouffe. 1985. Hegemony and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics. Verso, London. 

Landsberger, H.A. 1974. Rural ProtestPeasant Movements and Social Change, London, Macmillan Press. 

Landsberger, H.A.  dan Y. G. Alexandrov. 1981. Pergolakan Petani dan Perubahan SosialCV. Rajawali, Jakarta.

Landless People’s Movement. 2001.  Founding Statement and Resolution, A Landless People’s Movement Publication

______________. 2002. What is the LPM?  A Landless People’s Movement Publication.

Li, T. M. 2001a. “Masyarakat Adat, Difference and the Limits of Recognition in Indonesia’s Forest Zone” Modern Asian Studies 35(3).

_______ 2001b. “Articulating Indigenous Identity in Indonesia, Resource Politics and the Tribal Slot,  Working Papers, Berkeley Workshop on Environmental Politics, No. 00-7. Berkely: Institute of International Studies, University of California – Berkeley.

_______ 2004. “Environment, Indigenity and Transnasionalism”,  Liberation Ecology, Environment, Development, Social Movement, 2nd Edition.  R. Peet dan M. Watts (Eds). London, Routledge.

Lowe, M. 2001. “The Socio-Religious Origins of Brazil's Landless Rural Workers Movement”, Monthly Review, June 2001

Marx, K., Capital, A Critique of Political EconomyVolume 1, Penguin Classic, 1992.

McMichael, P. 1996.  Development and Social Change, A Global Perspective, Pine Forge Press.

Migdal, J. 1974.  Peasants, Politics, and Revolution. Princeton, Princeton University Press

Missingham, B. 2002. “The Village of the Poor Confronts the State: A Geography of Protest in the Assembly of the Poor”, Urban Studies, Vol. 39, No. 9, 2002.

Moniaga, S. 2004. “Emerging Indigenous Peoples Movement in Indonesia”, dalam Focus Asia Pasific, Volume 36, Juni 2004.

Mountjoy, A.B. 1984. Dunia Ketiga dan Tinjauan Permasalahannya, Jakarta Bumi Aksara.

Moyo, S. dan P. Yeros. 2005. “The Resurgence of Rural Movements under Neoliberalism”, Introduction to Reclaiming the Land: The Resurgence of Rural Movements in Africa, Asia and Latin AmericaLondon, Zed Books.

Moyo, S. 2001. “The Land Occupation Movement and Democratisation in Zimbabwe: Contradictions of Neoliberalism”, Millennium: Journal of International Studies, Vol. 30., No. 2

Moore, B. 1966. Social Origin of Dictatorship and Democracy, Lord and Peasant in the Making of The Modern World. Boston, Beacon Press

Nohlen, D. (Ed). 1994. Kamus Dunia Ketiga Jakarta, Grasindo. 

O’Connor. J. 1988. “Capitalism, Nature, Socialism: A Theoritical Introduction,” Capitalism, Nature, Socialism, No:1,1.

________. 1993. “Political economy of ecology of Socialism and Capitalism”, Capitalism, Nature, Socialism No.: 1,3. 

Paige, J.M. 1988. Agrarian Revolution, Social Movement and Export Agriculture in the Underdeveloped World, London, Macmillan.

_____________  1988. “One, Two, or Many Vietnams? Social Theory and Peasant Revolution in Vietnam and Guatemala”, Global Crises and Social Movements, Artisan, Peasant, Populists and The World Economy, Colorado, Westview Press. 

______________ 2004. Revolusi Agraria, Gerakan Sosial dan Pertanian Ekspor di Negara-negara Dunia Ketiga, Pasuruan, Pedati.

Pallares, A. 2002. From Peasant Struggles to Indian Resistance: The Ecuadorian Andes in the Late Twentieth Century, University of Oklahoma Press, Norman, OK, 2002.

Peet, R dan M. Watts. 1996. “Liberation Ecology: Development, Sustainablility, Environtment in the Age of Market Triumpalism”, Liberation Ecology, Environment, Development, Social Movement, R. Peet dan M. Watts (Eds). London, Routledge.

_____________ (Eds) 2004 Liberation Ecology, Environment, Development, Social Movement, 2nd Edition. London, Routledge.

Perreault, T. 2003a. “Community Organization, Agrarian Change and the Politics of Scale in the Ecuadorian Andes,” Latin American Perspectives 30:1 (January 2003): 98.

___________  2003b. “`A people with Our Own Identity': Toward A Cultural Politics of Development in Ecuadorian Amazonia”, Environment and Planning D: Society and Space 2003, volume 21,

Petras, J. and H. Veltmeyer. 2001. “Are Latin American Peasant Movements Still a Force for Change? Some New Paradigms Revisited.” Journal of Peasant Studies, Vol. 28, No. 2, pp. 83–118. 

Petras, J. 1997. “Latin America: The resurgence of the left.” New Left Review, Vol. 223.

______. 1998. “The New Revolutionary Peasantry,  The growth of peasant-led opposition to neoliberalism”, Z Magazine, dalam http://www.mstbrazil.org/petras1098.html

James Petras dalam karyanya “Imperialism and NGOs in Latin America”, Monthly Review, Desember 1997

Pichardo, N.A. 1997. “New Social Movement: A Critical Review”. Annu. Rev. Sociol.

Popkin, S. 1978. Rational Peasant, Berkeley, University of California Press.

Reid, A. 2004. Sejarah Modern Asia Tenggara, Jakarta, LP3ES.

Redfeld, R. 1960. The Little Community: Peasant Society and Culture. Chicago, The University of Chicago Press.

Routledge, P. 2003. “Voices of the Dammed: Discursive Resistance Amidst Erasure in the Narmada Valley, India”, Political Geography 22.

Roxborough, I. 1979. Theories of Underdevelopment. London, Macmillan Publisher Ltd.

_____________1986. Teori-teori Keterbelakangan, Jakarta: LP3ES.

Sach, W. (ed). 1992. The Development Dictionary, A Guide to Knowledge as Power, London, Zed Book, 1992.

____________ 1995.  Kritik atas Pembangunanisme, Telaah Pengetahuan sebagai Alat Penguasaan, Jakarta, CPSM.

Sen, R.A. 2003. Sudut Gelap Kemajuan, Yogyakarta, Lafald.

Setiawan, B. 2004. ”Strategi Pasar (Neoliberal) di Bidang Pertanian: Implikasinya bagi penguasaan  tanah/sumber-sumber alam dan gerakan rakyat. Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional tentang Penguasaan Tanah dan Kekayaan Alam di Indonesia yang sedang Berubah “Mempertanyakan Kembali Berbagai Jawaban”, diadakan oleh konsorsium LSM dengan koordinator Yayasan Kemala, di Hotel Santika, Jakarta, tanggal 11 Oktober 2004.

Scott, J. 1985. Weapons of the Weak: Everyday Forms of Resistance. Oxford University Press, Oxford. 

___________ 1990.  Domination and the Arts of Resistance: Hidden Transcripts. New Haven:Yale University Press 

___________ 1998. Seeing Like A State: How Certain Schemes to Improve the Human Condition Have Failed. New Haven, CT: Yale University Press.

Shanin, T. (ed.) 1971. Peasants and Peasant Societies. Penguin, London. 

Shiva,V. 1992.  Decolonising the North, New Delhi: The INTACH Environmental Series.

Singh, R. 2001. Social Movements, Old and New : A Post-Modernist Critique, New Delhi, Sage.

So, A.Y dan  Swasono. 1990. Teori-teori Pembangunan dan Perubahan Sosial, Jakarta, LP3ES.

Style, S. 2000, “Community regeneration in Chiapas, The Zapatista struggle for autonomy.” City, Vol 4. no.2.

Stevenhagen, R. (Ed) 1970. Agrarian Problems and Peasant Movement in Latin America, New York, Anchor Books. 

Thomas, N.H.  2003. “Land reform in Zimbabwe” Third World Quarterly, Vol 24, No 4.

Toews, B. Y.Y. 2003. Grassroots Co-operativism: The Rural Landless Workers Movement of Brazil and Alternative Rural Development, Paper for  Senior Seminar in International Development Studies.

Touraine, A. 1977. The Self-Reproduction of Society, Chicago: University of Chikago Press.

Wallerstein, I. 1974. The Modern World-System, Vol 1, Capitalist Agriculture and the Origin of the European World-Economy in the Sixteenth Century, New York, Academic Press.

__________  1980. The Modern World-System, Vol 2, Mercantilism and Consolidation of the European World-Economy, New York, Academic Press.

__________ 1989. The Modern World-System, Vol 3, The Second Era of Great Expansions of the Capitalist World-Economy 1730-1840s. New York, Academic Press.

Watts, M. 1988. “On Peasant Diffidence: Non-Revolt, Resistance, and Hidden Forms of Political Conciousness in Northern Nigeria, 1900-1945”, Global Crises and Social Movements, Artisan, Peasant, Populists and The World Economy, Colorado, Westview Press.

Wolforf, W. 2003. “Producing Community: The MST and Land Reform Settlements in Brazil”, Journal of Agrarian Change, Vol. 3 No. 4..

Woods, M. 2003. “Deconstructing Rural Protest: The Emergence of a New Social Movement”, Journal of Rural Studies 19.

World Bank. 2003. Land Policies for Growth and Poverty Reduction. Washington D.C.: World Bank; Oxford: Oxford University Press 

Wolf, E. 1966. Peasants. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

__________ 1969. Peasant Wars of the Twentieth Century. New York: Harper and Row.

__________ 1982. Europe and the People Without History,  Berkeley, University of California Press.

__________ 1999. Envisioning Power: Ideologies of Dominance and Crisis. Berkeley, University of California Press.

Worsley, P. 2000. “Dunia Ketiga”, Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial. Kuper, A dan J. Kuper (eds.). Rajawali Pers.  

 

 

No comments:

Post a Comment